LAYLA MAJNUN - Pengantin Abadi dari Surga
Penulis : Nizami
Penerjemah : Ali Noer Zaman
Penerbit : Kayla Pustaka
Cetakan : I, Pebruari 2009
Tebal : 236 Halaman
Sebenarnya sudah sejak bangku SD aku mendengar kisah Layla-Majnun, berawalnya dari kakak sepupuku selanjutnya dari guru mengajiku lalu dari ibuku. Dan sekarang baru aku tahu kalau kisah klasik ini mempunyai banyak versi, salah satunya berasal dari novel karya Nizami ini. Seorang pujangga besar dalam khasanah sastra Persia yang hidup di tahun 1141 -1209.
Pada suatu masa di Arabia ada seorang penguasa Badui bernama Syed Omri. Setelah menanti cukup lama akhirnya ia mempunyai seorang anak laki2 bernama Qays. Memasuki usia sekolah Ayahnya memasukkan Qays di sekolah khusus para bangsawan dengan guru-guru terbaik. Prestasi Qays di sekolah sangat menonjol karena dia menguasai seni baca-tulis dengan sangat baik. Qays pun tumbuh menjadi pemuda yang pandai, gagah juga rupawan. Tentu saja Syed Omri sangat bangga pada anaknya, segalah cinta dan harapannya hanya tercurah kepada anak semata wayangnya itu.
Pada suatu hari di sekolah Qays kedatangan murid baru, anak perempuan yang sangat cantik bernama Layla. Singkat cerita Layla dan Qays saling jatuh cinta. Awalnya jalinan kasih Layla dan Qays hanya menjadi milik mereka berdua tetapi lama-kelamaan menjadi rahasia umum. Di zaman itu hubungan antara laki-laki dan perempuan tidak sebebas sekarang, dianggap tabu dan menyalahi norma masyarakat. Ayah Layla tidak merestui jalinan kasih mereka, sehingga dengan terpaksa demi kehormatan keluarganya, ia mengurung Layla dan melarangnya dengan keras untuk bertemu Qays. Dikemudian hari Ayahnya mengawinkan Layla dengan Ibnu Salam, tetapi suaminya itu tidak bisa menjadi raja atas diri isterinya. Dan sampai akhir hayatnya Ibnu Salam tidak pernah bisa menjamah kehormatan dan cinta isterinya. Layla tidak pernah berniat mengurangi kesetiaan terhadap kekasihnya Qays. Bahkan setelah mendengar penderitaan Qays semakin pekat pula kesetiannya.
Terpisah dengan kekasihnya membuat jiwa Qays tergoncang dan berubah menjadi gila ( Majnun ). Qays kemudian meninggalkan kabilahnya untuk menjadi budak cintanya yang telah terpenjara. Qays berkelana tak tentu arah hingga sosoknya secara fisik benar-benar seperti orang gila. Qays memang telah majnun tetapi disaat yang sama ia menjadi pujangga cinta. Cintanya kepada Layla membuat Qays kehilangan kemanusiaannya. Ia lebih memilih binatang-binatang rimba sebagai sahabatnya dibandingkan dengan manusia. Meski hidupnya terpisah dengan kekasihnya, Qays menggiring jiwanya untuk melebur bersama Layla.
Meskipun sepasang kekasih itu tidak bisa bersatu di dunia tetapi kematian telah memberikan hadiah keabadian pada mereka.
Novel ini alurnya terkesan lambat bahkan tekadang jalan di tempat, tetapi karena Nazami banyak menggunakan metafore khas Arab yang sangat indah dan cerdas membuat emosi kita teraduk-aduk selagi menikatinya.
Membaca Layla-Majnun karya Nizami ini membuat aku sedikit bingung karena sosok Layla terkadang digambarkan nyata wujudnya tetapi sering kali tak terlihat. Guru mengajiku pernah berkata bahwa sebenarnya kisah Layla-Majnun adalah kisah Sufi karena didalamnya sarat ajaran tasawuf. Mungkin pendapat guruku benar karena Layla ( yang dalam bahasa Arab berarti malam ) adalah gambaran dari “ Yang Terkasih “. Bila kita rajin menegakkan ibadah di malam hari berarti jiwa kita sedang membangun dialog yang intens untuk lebih dekat dengan Sang Khaliq. Karena di malam hari biasanya hati dan pikiran kita bisa lebih berkonsentrasi untuk memfokuskan diri pada Allah tanpa ada gangguan yang bersifat keduniawian.
Simak saja kalimat yang terdapat di halaman 232 – 233 :
…. Dunia ini adalah debu, yang suatu saat akan musnah ; sementara kehidupan alam itu murni dan abadi. Ingatlah jangan nodai kesucian jiwamu dengan kelamnya nafsu. Keluarlah dari pertambangan; permata sejati tak akan ditemukan di dalam tanah. Pasrahkan dirimu dalam genggaman cinta, bebaskan dirimu dari belenggu keangkuhanmu… Sebaik-baiknya bekal adalah cinta. Dengan berbekal cinta kepada sang kekasih, apa yang harus ditakutkan dari minuman pahit dan beracun ?...
~ Rienz ~

0 komentar:
Posting Komentar