
Terus apa hubungannya dengan "Perempuan di Titik Nol"?
Bagiku sepertinya buah maja perumpamaan yang cocok untuk menggambarkan kisah hidup seorang Firdaus. Firdaus adalah seorang perempuan yang terlahir dan hidup dalam budaya masyarakat patriaki yang sangat kental yang sudah menjadi ciri khas negara2 timur, termasuk indonesia. Sejak kecil Firdaus tidak memahami apa arti cinta sebenarnya karena setahu Firdaus cinta adalah bila ayah dan ibu tirinya memarahinya atas segala hal yg telah di kerjakannya atau cinta adalah apabila pamannya mencuri2 kesempatan untuk dapat memasukkan tangannya diantara kedua belah pahanya. Sejak kecil lingkungan dan kebiasaan masyarakatnya mendidik Firdaus menjadi seorang anak yang terpasung jiwanya.
Pelecehan yang dialami oleh Firdaus tidak berhenti ketika dia masuk asrama sekolah. Nona Iqbal salah seorang guru disekolahnya ternyata memberikan contoh yang salah kpd Firdaus tentang arti cinta sebenarnya. Ketika lulus sekolah menengah Firdaus dihadapkan pada kenyataan bahwa keluarga pamannya tempat dia bernaung setelah orang tuanya tak ada ternyata tidak bisa menerima dirinya. Dengan ijazah sekolah menengah Firdaus mencoba mewujudkan impian hatinya yg tak pernah terungkap. Namun lagi2 sikap istri pamannya yang sangat melecehkan keberadaan dirinya membuat Firdaus akhirnya terperosok lagi dalam kehinaan karena akhirnya dia dijodohkan oleh Mahmoud seorang duda tua yang masih ada hubungan kerabat dengan isteri pamannya.
Pernikahannya dengan Mahmoud tidak membuat Firdaus menjadi lebih bahagia lahir bathin karena selain tidak mencintainya, Mahmoud juga memperlakukan Firdaus tak ubahnya seperti seorang budak saja. Akhirnya Firdaus lari dari suaminya sampai akhirnya dia bertemu dengan Bayoumi. Ternyata laki2 itu juga beperangai buruk karena menjadikan Firdaus sebagai alat untuk memuaskan nafsu binatangnya saja. Kemudian Firdaus lari lagi dan kali ini dia bertemu dengan Sharifa, seorang mucikari yang membuat Firdaus perlahan2 mulai menyadari nilai dirinya. Dgn Sharifa pun jiwa Firdaus masih saja tetap terpasung karena Sharifa ternyata menganggap dirinya tak lebih dari alat pencetak uang saja.
Firdaus akhirnya memberanikan diri tuk berdamai dengan nasib. Firdaus membebaskan dirinya, pikirannya, kata2nya juga langkahnya. Dia menentukan sendiri jalan hidupnya, memilih sendiri dengan siapa dia tidur. Nasib secara tak sengaja membuat Firdaus menjadi pelacur high-class, yg bisa menikmati segala kemudahan dan kemewahan hidup. Tetapi jauh di lubuk hatinya Firdaus merasa kosong dan dia mengakui kalau apa yg telah dilakukannya bukanlah hal yg pantas. Firdaus ingin menjadi seseorang yg bermartabat dan terhormat.
Keinginan Firdaus tuk menjadi seseorang yg terhormat harus di bayar mahal karena dengan menjadi karyawati biasa pada suatu perusahaan membuat Firdaus hrs melepaskan kemewahan dan kemudahan hidup yang pernah dirasakannya. Tetapi Firdaus bahagia bisa menemukan arti dirinya di dunia ini. Kebahagiaan Firdaus tidaklah berlangsung lama karena ketika cinta menyapanya dalam wujud seorang Ibrahim tiba2 dia harus merelakannya untuk diremukkan oleh sistem masyarakat yg cenderung memihak kaum the have.
Ketidakadilan hidup membuat Firdaus kali ini menceburkan dirinya ke dunia prostitusi bebas. Dunia prostitusi membuat Firdaus bisa mengekspresikan dirinya walau jauh di sudut bening hatinya Firdaus merasa hampa. Pada akhir kisah hidupnya Firdaus membunuh laki-laki (mucikari) yang berniat mengambil kebebasannya.
Kisah ini dituturkan secara langsung oleh Firdaus kpd penulis sehari sebelum dia di hukum mati sebagai ganjaran karena telah membunuh sang mucikari. Kisah hidup Firdaus ini merupakan salah satu contoh ketidak adilan gender yang banyak terjadi karena ketimpangan ekonomi yg banyak dialami oleh kaum marginal. Perempuan dan laki2 saling berebut wilayah publik dan domestik. Satu hal yang diinginkan oleh Firdaus adalah kebebasan dalam bersuara dan menentukan hidupnya. Kebebasan merupakan sesuatu yang sangat absurd dan mahal sekali untuk dimiliki tertama oleh perempuan2 yang hidup dalam budaya patriarki.
Menjadi pelacur bukan pilihan hidup. Menjadi pelacur kadang merupakan paradoks hidup yang sangat dilematis dan ironis karena perempuan manapun pasti tidak menginginkannya. Pada kenyataannya praktek pelacuran tidak hanya berlabel seks atau yang berhubungan dengan selangkangan saja tapi sekarang artinya sudah meluas dan menjarah di berbagai di berbagai bidang / kondisi.
Berdasarkan novel ini, kita dapat mencermati bagaimana sebenarnya kondisi perempuan di sekitar kita . Dan seharusnya persamaan hak tidak hanya diperjuangkan oleh perempuan tetapi harus ada kerjasama positif dari laki2 untuk lebih menghormati posisi perempuan juga untuk menumbuhkan kontrol sosial yang lebih baik di masyarakat.
Wassalam

0 komentar:
Posting Komentar