Terkadang kita butuh lebih dari sekedar perenungan dan pemikiran yang begitu mendalam sebelum kita melontarkan sebuah KEJUJURAN
Pada sebuah keramaian malam
Pada sebuah tenda payung
Pada sebuah meja dan sepasang bangku kayu
Kita menyandarkan punggung
Bertemu tatap
Aku dihadapmu
Kamu dihadapku
Aku terbuka bicara
Kamu mendengar terpana
Kamu menjawab terbata
Aku menyimak terkesima
Tak ingin percaya...
Tapi sangat nyata...
Dan mendadak semua terasa sunyi
Hanya angin yang mengisi
Bibir membiru kaku
Mata terbuka serasa buta
Bahu mengendur
dan tubuh menciut
Tanpa sadar aku terluka
Tersayat pedang kejujuran
Lapang hatiku
Sengsara bathinku
Lepas sudah asaku padamu...
Aku suka banget sama kepingan hidupku yang rapuh ini....
Aku menyukai kejujuranku ini...Jadi aku abadikan dalam bingkai biar cantik....
dan kutaruh di sudut paliiiiiinggg...sejuk dalam hatiku.
salam

0 komentar:
Posting Komentar