Pemain Utama : Freddie Highmore, Keri Russell, Jonathan Rhys Meyers,
Robin Williams, Terrence Howard
Durasi : 114 menit
August Rush, film bergenre drama ini tak hanya bagus dari segi cerita saja tetapi juga sangat indah musiknya. Sebagai tontonan, film ini juga termasuk edukatif meskipun agak berbau mistis-romantis juga ada sentuhan dongeng. Tapi secara keseluruhan film ini baik sebagai tontonan untuk keluarga. Meski demikian ada baiknya jika ketika “si kecil” menonton film ini didampingi oleh orang tua karena ada beberapa adegan perlu mendapat penjelasan yang logis dan “aman”.
Jika teman-teman pernah menonton “Charlie and The Chocolate Factory” pasti suadah tak asing lagi dengan wajah Freddie Highmore, pemeran utama dalam film ini. Aku suka sekali dengan bagian awal film ini karena dibuka dengan narasi panjang yang sangat menyentuh oleh si pemeran utama, Evan Taylor.
Listen, can you hear it?
The music, I can hear it every where
In the wind, in the air, in the light, it's all around us
All you have to do is to open yourself up, all you have to do is listen
Where I've grown up, they tried to stop me from hearing the music
But when I'm alone, it builds up from inside me
And I think if I could learn how to play it
They might hear me, they would know I was theirs and find me
Sometimes the world tries to knock it out of you
But, I believe in music the way that some people believe in fairy tales
I like to imagine that what I hear came from my mother and father
Maybe the notes I hear are the same ones they heard the night they met
Maybe that's how they'll find me
I believe that once upon the time long ago
They heard the music and followed it…
Evan Taylor (Freddie Highmore) sebenarnya anak yang lahir diluar rencana sepasang anak manusia yang mengalami “Love at The First Sight”. Kedua orang tua Evans adalah musisi, ibunya Lyla Novacek (Keri Russel) adalah seorang cellis cantik yang terkenal. Sedangkan ayahnya, Louis Conelly (Jonathan Rhys Meyers) adalah vokalis band-rock yang cukup terkenal.
Waw..aku tidak menduga dengan kemampuan Keri Russel ternyata ia piawai juga memainkan Cello apalagi setelah mendengar suara Jonathan Rhys Mayers… waw..oke juga…unik malah…keren.
Tanpa diduga oleh keduanya pertemuan singkat mereka dalam sebuah pesta membuahkan seorang anak. Tetapi takdir memisahkan mereka melalui kuasa dari ayah Lyla yang otoriter.
Tanpa sepengetahuan Lyla, ayahnya membuat sang cucu, Evan harus merasakan penderitaan karena hidup dalam panti asuhan jauh dari kasih sayang orang tua. Seperti anak-anak panti lainnya, Evan selalu bermimpi tentang sebuah keluarga yang damai. Di panti asuhan Evan sering dijahili oleh teman-temannya karena ia punya pemikiran aneh. Kebanyakan teman-teman Evan dipanti asuhan sangat senang jika ada orang tua yang mau mengadopsi mereka, tetapi Evan berbeda. Evan merasa kedua orang tuanya masih hidup dan suatu saat mereka pasti dapat berkumpul lagi. Aku senang sekali dengan karakter Evan Taylor yang selalu positif, teguh dan sabar. Digambarkan bahwa Evan punya keterikatan bathin yang sangat kuat dengan kedua orang tua yang sama sekali belum pernah mengenalnya. Evan lalu memutuskan untuk mencari kedua orang tuanya. Dan musik adalah jalan yang dipilihnya karena dia sadar dengan bakat serta kemampuan yang ada pada dirinya.
Sosok dan pribadi Evan menarik simpati seorang pekerja sosial bernama Richard Jeffries (Terrence Howard). Ia memberikan kartu namanya kepada Evan jika suatu saat Evan membutuhkan bantuannya. Kemudian terjadi peristiwa penting yang kemudian akan mengubah hidup Evan. Tanpa sengaja Evan terdampar di hiruk-pikuk kota New York. Karena tak berbekal apa-apa bahkan kartu nama dari Richard Jeffries-pun hilang, terpaksa Evan menggelandang di New York. Saat menggelandang itulah ia bertemu dengan pengamen jalanan cilik bernama Arthur (Leon Thomas III). Dari Arthur pula akhirnya Evan bertemu dengan Maxwel “Wizard” Wallace (Robin Williams), seorang preman yang membina sekaligus “memperdayai” anak-anak jalanan di New York. Melihat bakat Evan yang sangat mengagumkan, Wizard ingin mengusainya. Ia memberikan sebuah nama professional kepada Evan, yaitu: “August Rush”. Agar tak kehilangan Evan, Wizard juga mendoktrinnya dengan kata-kata: “You got to love music more than you love food. More than life. More than yourself!”.
Aku suka banget ketika Evan memainkan gitar secara perkusi… Keren…menakjubkan…
(Kaki King ~ Bari Improv)
(Kaki King ~ Ritual Dance)
Suatu hari polisi kota New York melakukan pembersihan terhadap keberadaan anak-anak jalanan. Mengetahui kejadian itu, Evan pun lari bersembunyi. Kemudian ia terdampar di sebuah gereja. Evan kemudian tinggal di gereja itu dan berkawan dengan seorang anak kecil bernama Hope (Jamia Simone nash). Kemampuan luar biasa Evan akhirnya diketahui oleh sang pendeta, lalu ia mengirimnya ke sebuah sekolah musik terkenal, Juilliard School. Ternyata Evan tak hanya piawai memainkan gitar tapi juga pandai memainkan tuts piano. Karena bakat alam serta musikalitasnya yang tinggi mungkin Evan juga piawai memainkan alat musik yang lain. Dari Julliard Shool yang sangat bergengsi akhirnya khalayak ramai mengakui kehadiran Sang Maestro Music karena kemampuannya melebihi usianya dan teman-teman dikelasnya.
Sementara itu di lain kota yaitu Chicago, Lyla sangat terkejut dengan pengakuan ayahnya yang tengah sekarat. Ayahnya mengatakan bahwa ketika Lyla melahirkan, bayi itu masih hidup tetapi kemudian diserahkan ke panti asuhan karena anak itu dianggap sebagai penghambat karir Lyla. Lyla shock sekali dengan pengakuan ayahnya, lalu ia mulai mencari jejak anaknya. Pencahariaan yang panjang itu akhirnya membawa Lyla ke New York dan ia bergabung dengan The New York Philharmonic.
Di lain tempat, yaitu San Fransisco Lois Conelly juga sudah berganti profesi. Lois bukan lagi seorang vokalis band. kini ia seorang bussiness man dan sudah bertunangan. Suatu hari, secara kebetulan Louis bertemu kembali dengan teman-bandnya. Pertemuan itu membuat Louis akhirnya kembali kepada jati dirinya sebagai vokalis sebuah band. Dan juga kembali pada bayang-bayang Lyla. Lois yang tak sadar sudah menjadi ayah sebenarnya sudah bertemu dengan anaknya pada sebuah taman di kota New York. Malahan mereka sempat main gitar bareng. Lois sangat mengagumi bakat Evan dan juga memberi semangat kepada Evan.
Disini juga permainan gitar keduanya juga oke banget…waw.. keren…
Melihat kemampuan dan bakat Evan yang sangat brilliant membuat pihak Juilliard School akhirnya memberikan penghargaan kepada muridnya itu. Evan diberi kesempatan untuk menampilkan karyanya pada sebuah pertunjukan orkesta yang diselenggarakan di Cantral Park. Tetapi penampilan Evan hampir gagal karena ulah Wizard yang mengaku-aku sebagai ayah kandung Evan. Secara kebetulan pula Lyla turut ambil bagian pula dalam pertunjukan orchestra itu. Dan secara kebetulan pula Lois hadir dalam pertunjukan orchestra itu.
Klimaks dari film ini terjadi di akhir film… sedih…haru…senang…semua menjadi satu. Pokoknya happy ending story lah….
Sebenarnya di film ini aku kepincut sama suaranya Arthur yang diperankan oleh Leon Thomas III karena ia memang seorang musisi. Suara Leon Oke banget apalagi waktu dia membawakan lagu “La Bamba” dengan versi hip-hopnya. Selain Leon ada sosok Hope yang diperankan oleh Jamia Simone Nash. Gila… masih kecil aja suaranya sudah melengking dahsyat…
Film ini juga bayak diganjar penghargaan karena memang bagus dari segi cerita, musiknya juga pemainnya.
Sayang sekali aku terlambat menikmati film bagus ini…
Sepertinya aku terlalu banyak kasih komentar waw..oke banget… dan keren yah…
tapi memang begitulah adanya film ini.
Dan buat teman-teman yang juga belum menontonnya… cobalah …film ini recommended banget dech…
The soundof music... Icouldhear iteverywhere... In thewind... In the air... In the light... Musicis all aroundus... All you have todo is openyourself... All you have todo islisten...
* "Nulla Dies Sine Linea, Tiada Hari Tanpa Baris-baris Tulisan" (Jean-Paul Sartre)
Beautiful Expression
"Hisablah diri kalian sendiri sebelum kalian dihisab, dan timbanglah diri amal kalian sebelum diri (amal) kalian ditimbang. Dan bersiaplah menghadapi hari yang besar, yakni hari diperlihatkannya amal seseorang, sementara semua amal kalian tidak tersembunya dari-Nya" (Umar bin Khattab)
"Hasbunallah wa ni’mal wakil...Ni’mal maula wa ni’man nashir,"Cukuplah Allah tempat berserah diri bagi kami, sebaik-baik pelindung kami, dan sebaik-baik penolong kami" "
0 komentar:
Posting Komentar