Rabu, 13 Januari 2010

Keluarga pascual Duarte



KELUARGA PASCUAL DUARTE

Penulis : Camilo Jose Cela
( Anthony Kerrigan )
Penerjemah : Suwarni A.S.
Penyunting : Widya Kirana
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Pertama, Januari 1996
Tebal : xx + 146 Halaman







Dalam kata pengantarnya Anthony Kerrigan mengatakan bahwa “ Keluarga Pascual Duarte “ diterbitkan pada tahun yang sama dengan “ Orang Aneh “-nya Albert Camus, yaitu pada tahun 1942. Dan setelah membacanya, ternyata kedua novel itu juga meneriakkan hal yang sama yaitu kehampaan spiritual.

Pascual Duarte adalah sulung dari dua bersaudara. Adiknya seorang perempuan bernama Rosario. Pascual dan adiknya tumbuh dalam keluarga petani miskin Spanyol. Jarang sekali terjadi komunikasi dan interaksi dalam keluarag itu. Tidak ada kehangatan dalam keluarga itu karena mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Pascual sebenarnya seorang yang cerdas tetapi tak pernah berusaha untuk mewujudkan keinginannya. Ia selalu menuliskan apa yang ada didalam pikirannya agar orang lain bisa mengakui keberadaannya yang tersia-sia. Sebenarnya ia mencintai keluarganya tetapi tidak mendapat perlakuan yang baik dari ibu dan orang-orang disekelilingnya. Ia seorang posesif dan jiwanya sangat labil sehingga ia sering bertindak impulsif yang cenderung negatif dan destruktif tanpa peduli akibatnya.

Ketika dewasa Pascual menikah dengan Lola. Awalnya pernikahan itu sangat membahagiakan tetapi kemudian Lola mengalami keguguran sehingga mereka harus merelakan kehilangan si jabang bayi. Pada kehamilan kedua pasangan itu akhirnya mendapatkan seorang putera meskipun kondisinya sangat lemah. Tapi kebahagiaan mereka tidak lama karena diusia yang sangat belia anaknya yang kedua juga meninggal. Sebenarnya ini kehilangan Pascual yang ketiga, kehilangan yang pertama adalah ketika adik laki-lakinya bernama Mario yang mempunyai cacat fisik meninggal dunia. Rasa sakit karena kehilangan yang amat sangat membuat Mario meninggalkan keluarganya, melakukan perjalalan ke beberapa kota di Spanyol.

Setelah dua tahun Pascual meninggalkan keluarganya, ia kembali ke keluarganya. Ternyata ia telah “ kehilangan “ Lola Karena isterinya itu berselingkuh dengan suami adiknya, Estirao. Dalam suatu perkelahian Pascual tanpa sengaja membunuh Estirao dan akibat perbuatannya itu ia diganjar hukuman di bui selama tiga tahun.

Setelah masa tahanannya selesai Pascual kembali ke keluarganya. Meski kurang mendapat sambutan dari sang Ibu tetapi Rosario selalu menghangatkannya. Tak berapa lama Pascual menikah lagi dengan Esperanza. Pernikahannya yang kedua juga membentur masalh karena ibunya selalu bersikap oposisi terhadap Esperanza. Hingga akhirnya di titik nadir kesabarannya Pascual menghabisi nyawa perempuan yang telah mempertaruhkan nyawa untuk menghadirkannya di muka bumi. Kemudian Pascual melarikan diri dan dalam pelariannya Pascual juga melakukan serangkaian pembunuhan lagi.

Ini adalah novel psikologi tentang sifat agresif yang tumbuh dan berkembang dalam diri seseorang sebagai akibat dari berbagai tekanan yang diterimanya, baik dari keluarga maupun masyarakat disekelilingnya. Dalam kasus ini sifat agresif itu ditunjukkan dengan cara melenyapkan nyawa orang lain ( secara sadis ) tanpa pandang bulu dan tanpa harus ada alasan yang mendasar. Pokoknya seseorang itu akan menghalalkan segara cara untuk mendapatkan kebebasan meskipun hati kecilnya membisikkan sebuah kebenaran.

Jika kita simak lebih jauh lagi novel ini sebenarnya juga mengandung muatan religi karena gambaran kehampaan yang dialami Pascual Duarte tidak menulari iman kita. Sebagai makhluk Tuhan sudah ditakdirkan bahwa setiap individu yang terlahir di dunia ini selain menyandang status sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial, makhluk susila dan makhluk spiritual. Jadi selain harus respect terhadap diri sendiri dan lingkungan kita juga harus mengembangkan keimanan dan nilai-nilai spiritualitas terhadap Tuhan Yang Maha Menguasai agar kita tidak mengalami disorientasi dunia.

~* Rienz *~

0 komentar: