Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata, kusimpan kasih-Mu dalam dada
Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu, segera saja bagai duri bakarlah aku.
Meskipun aku tenang, diam bagai ikan, tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan.
Kau yang telah menutup rapat dalam bibirku, tariklah misaiku dalam dekat-Mu.
Apakah maksud-Mu?
Mana aku tahu?
Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu.
Kukunyah lagi menahan kepedihan
Mengenang-Mu bagai unta memamah biak makanan.
Dan bagai unta yang geram mulutku berbusa.
Meskipun aku tinggal bersembunyi dan tidak bicara, di hadirat Kasih aku jelas dan nyata.
Aku bagai benih di bawah tanah, aku menanti tiada musim semi.
Hingga tanpa napasku sendiri, aku dapat bernapas wangi.
Dan tanpa kepalaku sendiri, aku dapat membelai kepala lagi.
(membujuk yang tercinta)
***
Nubuwah Cinta dari Rumi
Aku mati sebagai mineral dan menjelma tumbuhan.
Aku mati sebagai tumbuhan dan terlahir binatang.
Aku mati sebagai binatang dan kini manusia.
Kenapa aku mesti takut?
Maut tak menyebabkanku berkurang!
Namun sekali lagi aku harus mati sebagai manusia dan melambung bersama malaikat;
dan bahkan setelah menjelma malaikat aku harus mati lagi;
segalanya kecuali Tuhan, akan lenyap sama sekali.
Apabila telah kukorbankan jiwa malaikat ini, aku akan menjelma sesuatu yang tak terpahami.
O,..biarlah diriku tak ada!
sebab ketiadaan menyanyikan nada-nada suci, “KepadaNya kita akan kembali.”
***
Puasa Membakar Hijab
Rasa manis yang tersembunyi,
ditemukan di dalam perut yang kosong ini.
Ketika perut kecapi telah terisi,
ia tidak dapat berdendang baik dengan nada rendah ataupun tinggi.
Jika otak dan perutmu terbakar karena puasa,
api mereka akan terus mengeluarkan ratapan dari dalam dadamu.
Melalui api itu, setiap waktu kau akan membakar seratus hijab.
Dan kau akan mendaki seribu derajat di atas jalan serta dalam hasratmu.
***
Disebabkan Ridha-Nya
Jika saja bukan karena keridhaan-Mu,
Apa yang dapat dilakukan oleh manusia yang seperti debu ini
dengan Cinta-Mu?
***
Berikut adalah Video The Whirling Dervishes of Rumi dan Asma Allah yang dilantunkan oleh Sami Yusuf.
* "Nulla Dies Sine Linea, Tiada Hari Tanpa Baris-baris Tulisan" (Jean-Paul Sartre)
Beautiful Expression
"Hisablah diri kalian sendiri sebelum kalian dihisab, dan timbanglah diri amal kalian sebelum diri (amal) kalian ditimbang. Dan bersiaplah menghadapi hari yang besar, yakni hari diperlihatkannya amal seseorang, sementara semua amal kalian tidak tersembunya dari-Nya" (Umar bin Khattab)
"Hasbunallah wa ni’mal wakil...Ni’mal maula wa ni’man nashir,"Cukuplah Allah tempat berserah diri bagi kami, sebaik-baik pelindung kami, dan sebaik-baik penolong kami" "
0 komentar:
Posting Komentar