Senin, 11 Oktober 2010
WORLD’S FOUR GREAT INVESTORS
Penulis : Ken Tanaka
Penerjemah : Yenny Hendrawati
Penerbit : PT. Elex Media Komputindo
Tebal : v + 195 Halaman + Grafik
Janganlah berkecil hati hanya karena beberapa kali kegagalan.
Setelah memahami bahwa hidup ini memang penuh kesulitan,
pada akhirnya hidup kita akan berjalan lancar kalau kita terus melangkah ke depan
dan mengikuti patokan penilaian yang benar.
Jumat minggu lalu temanku, Maria meminjamkan sebuah novel. Sebenarnya kalau dilihat dari tampilan luarnya aku sudah bisa menduga bahwa novel ini agak berbeda dengan yang biasa yang aku baca. Yang bikin aku agak terkejut dan agak penasaran adalah “ taste “ temanku itu. Tak ku dapat jawaban darinya…. Dia benar-benar mengejutkan…satu lagi sisi lain Maria yang tertangkap olehku.
Kisah hidup empat orang investor hebat dari negeri Paman Sam ini disajikan dalam bentuk komik sehingga jalan ceritanya terasa segar dan tidak membosankan karena ada ekspresi dari gambar-gambar yang tersaji disana. Aku rasa jika penyajian biography seseorang dituangkan dalam bentuk komik menyenangkan juga untuk dibaca meski terlalu singkat karena hanya intinya saja yang ditampilkan. Tapi untuk biography keempat orang hebat ini sepertinya pemilihan penyajian dalam bentuk komik adalah yang terbaik karena sepertinya akan sangat membosankan bagiku jika terlalu banyak teori. (huff…padahal aku lulusan ekonomi …)
Meski penyajiannya berbentuk komik tetapi buku ini sarat akan ilmu karena dalam filosofi hidup serta keberhasilan keempat investor hebat yang legendaris ini tersembunyi kebenaran-kebenaran yang perlu dipelajari dan dicontoh, khususnya oleh orang-orang yang berniat untuk menjadi investor sejati.
Philip Fisher ( 8 September 1907 ), si detektif investasi yang menitik beratkan pada perumbuhan perusahaan yang tidak dapat ditunjukkan dengan angka lalu membandingkannya dengan profit serta kinerja perusahaan, misalnya kualitas pihak eksekutif manajemen, moral para pegawai, ada tidaknya pengembangan usaha, ekspansi pasar saham dan lain-lain. Tips dari Fisher adalah “ Ambillah kegagalan berinvestasi sebagai pengalaman belajar. Jangan terus terpaku pada kegagalan karena kegagalan yang sulit dihindari juga ada. “
Benjamin Graham ( London 1894 ) yang dikenal sebagai bapak analisis. Ia membuat metode yang memperhitungkan penjualan per-saham dan profit secara matematis lalu menganalisisnya apakah suatu bargain stock bernilai untuk diinvestasikan atau tidak. Bargain stock adalah saham rekomendasi yang harganya relatif lebih murah dibandingkan harga rata-rata pasar. Graham juga mengatakan “ Sebenarnya perbedaan antara spekulator dan investor terletak pada posisi yang diambilnya terhadap fluktuasi pasar saham. Investor yang bijak tidak memusatkan perhatiannya pada fluktuasi harga saham tetapi pada nilai intrinsik perusahaan ( nilai perusahaan yang sebenarnya ). “
Warren Buffett ( Omaha, 30 Agustus 1930 ), investor brilliant yang mengidolakan teori Fisher meskipun ketika di Universitas ia berguru kepada Benjamin Graham. Buffett membangun filosofi investasinya sendiri, yaitu membeli perusahaan dan tak akan pernah menjualnya dan hal itu merupakan cerminan dari kata-katanya “ Saya bukannya rakus uang, melainkan menikmati proses bertambahnya uang. “
Pada tahun 1959 secara kebetulan Buffett bertemu dengan Charles Thomas Munger ( 1 Januari 1924 ), seorang pengacara lulusan Harvard Law School yang kemudian menjadi partner sekaligus penasihatnya. Tips dari Munger adalah “ Untuk menjadi investor unggul, pahamilah tabiat anda lebih dari apapun juga “. Dengan strategi investasi yang membatasi pada perusahaan yang mempunyai nilai saham stabil serta berkaitan erat dengan sektor kehidupan, mereka membangun Berkshire Hathaway menjadi perusahaan sekuritas nomor satu di dunia.
Meski pengarangnya dari Jepang tetapi penggambaran tokohnya tidak seperti komik Jepang pada umumnya yang pernah aku baca ( berwajah tirus baik laki-laki maupun perempuan dengan mata besar ) hanya alur ceritanya saja yang seperti komik Jepang, cepat dan dramatis. Oya… kalau novel komik ini dicetak berwarna …gimana ya …. mungkin rasa pembacanya juga akan beda….
Pokoknya tidak rugi deh jika membaca novel ini… karena gaya bahasanya ringan jadi ilmunya lumayan bisa terserap oleh pembacanya. Thanks...Maria....
~* Rienz *~
Diposting oleh
atik
di
2:12:00 PM
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Cerita Buku,
Ken Tanaka
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar