Dengan dikomandoi oleh Mang Jamal n Widzar Ceremonial Apsas mengalun semarak setelah beberapa pepatah - pepeteh dari Mbak Ochi sebagai pendiri Apsas dan dari Direktur JF terlontar.
Aq jadi Oshin....
Gak pernah kebayang sedikitpun jika suatu saat nanti aku akan berpakaian layaknya seorang Geisha. Aq terima kasih bgt pada Apsas dan JF yang telah mewujudkan impianku. Sebenarnya sih bukan Kimono tapi Yukata. Sepengetahuanku Yukata adalah kimono Jepang untuk musim yang diperuntukkan bagi pria dan wanita. Yukata terbuat dari bahan yang ringan dan pemakaiannya juga tidak berlapis-lapis. Sedangkan Kimono adalah pakaian adat resmi untuk wanita Jepang. Kimono umumnya dipakai oleh para wanita bangsawan dan Geisha di Jepang. Tidak sembarang perempuan Jepang bisa mengenakan Kimono, selain mahal harganya (terbuat dari kain sutera pilihan) juga berat karena berlapis-lais pemakaiannya.
Tapi kita tidak akan terus berbicara ttg kimono, kita bicara soal Ultah ApSas.
Walaupun Jakarta diguyur hujan yang lumayan derasnya dalam frekuensi yang lama, tapi tidak menyurutkan minat para pecinta sastra untuk datang ke acara Apsas. Hujan pula yang membuat acara mundur sekitar satu jam dari jadwal yang telah ditetapkan. Aq datang sama Nissa temen waktu gathering KSB di MP. Bersama Nissa pula aku ikut jadi panitia Volunter untuk Apsas.
Acara dipandu oleh Mang Jamal (yang kocak) n Widzar. Ultah Apsas dibuka dengan kata sambutan dri Mbak Ochit pendiri Apsas dan Mr...... (Direktur JF). Setelah itu dilanjutkan dengan persembahan Monolog dari pak Danarto dan Lisa. Aq lupa judul monolognya karena sebagai seksi sok sibuk (ceillee...), aq jadi suka mondar-mandir dan bantu sana-sini. Tapi aq tau jalan ceritanya, dalam monolognya Pak Danarto menceritakan perbincangan antara Seorang raja dengan rakyatnya.
Setelah Pak Danarto ada ada pembahasan novel Norwegian Wood karya Haruki Murakami oleh Febby yang dipandu Mbak Rita, dengan nara sumbernya Pak Bambang dari JF. Lewat alur cerita terstruktur yang disampaikan Pak Bambang kita jadi sedikitnya tau ikhwal adanya karya2 Murakami. Diskusi Murakami diselingi oleh lagu2 The Beatles yang dilantunkan dengan apik oleh temen2 Class-Room Band dari Plastic Soul dan pembagian doorprize. Sebel deh harus merelakan Kafkanya Haruki Murakami jd milik orang lain. Hiks
Lalu ada launching bukunya Arie Saptadji. Setelah itu ada pembacaan Cerpen " Tom Tua" dari Sang Idola Hamsad Rangkuti . Ada monolog cantik itu luka milik Eka Kurniawan yang di lakonkan dengan apik oleh mabk Maya sekartadji. Teater Pintu 301 asuhan Bung Kelinci juga ikut ambil bagian dengan Kembang Jepunnya. Pembahasan terakhir mengenai sastra terjemahan yang dipandu oleh mas Badri dengan nara sumbernya Shohei yang juga seorang Dosen di Indonesia. Akhirnya Ultah Apsas di akhiri dengan foto bersama.
Secara keseluruhan materi acara yang ditampilkan sangat bagus tetapi karena waktu penyajian yang terbatas jadi mengurangi keasyikan interaksi para peserta.
Acara yang hendak ditampilkan terlalu padat sedangkan waktu mulainya ngaret seperti kebanyakan acara-acara di Indonesia ( aq kira di JF bisa On-Time coz disana yang berkuasa orang Jepang).
Aq baru kali ini menghadiri acara ApSas jadi kurang begitu paham seberapa antusiasnya para penikmat sastra. Tapi dari seringnya aq hadir di acara bedah buku, menurutku UlTah Apsas bisa dibilang tidak terlalu ramai dan seru. Mungkin Hujan menjadi salah satu kendalanya yang menyebabkan orang malas untuk keluar rumah. Dan sepertinya para Mahasiswa/i LIA yang datang kebanyakan bukan karena mereka suka sastra tetapi mereka hanya ingin menyaksikan penampilan dari teman2nya saja. Mungkin salah satu dari mereka ada yang antusias dengan acara tersebut tp aq rasa..... (Aq telah berburuk sangka). Acara ApSas mulai agak menggereget ketika jam makan siang berakhir coz banyak penyair yang datang telat, seperti Mas Jonathan & Mas2 yang suka rame di belakang ( aq gak tau namanya , tapi yang kutahu nama milisnya akubukan siapa2).
Moga2 di tahun depan Apsas gak kehabisan waktu hingga bisa berbagi waktu dengan para penikmat sastra.
Rienz

0 komentar:
Posting Komentar