Selasa, 11 Januari 2011
HAJI MURAT
,
Penulis : Leo Tolstoy
Penerjemah : Koesalah Soebagyo
Penerbit : Pustaka Jaya
Cetakan : I, 2009
Tebal : 191 Halaman
Salah satu faktor penentu mengapa Aku memilih novel terjemahan ini sebagai temanku adalah siapa penerjemahnya. Mengapa? Karena berdasarkan pengalaman waktu bermain-main dengan “ Rashomon “ karya Akutagawa Ryunosuke yang ternyata isinya sedikit mengecewakan dan tidak “ se-nggreget” reviewnya. Novel “ Haji Murat “ karya Leo Tolstoy ini diterjemahkan oleh Koesalah Soebagyo Toer. Kiprah adik kandung dari Pramoedya Ananta Toer ini juga tidak kalah dengan kakaknya. Ia terkenal sebagai penulis dan budayawan juga mantan narapidana politik di saat rezim Orde Baru masih gagah berdiri di negeri ini.
Lagi-lagi Tolstoy memotret kehidupan masyarakat di negaranya dan kali ini tentang perjuangan di Chechnya. Tidak memerlukan waktu lama untuk menghabiskan isi buku ini tetapi pesan dan pembelajarannya aku rasa masih relevan hingga saat ini. Ada banyak istilah dari daerah Kaukasia yang diperkenalkan disini. Dan yang lebih menyenangkan bagiku adalah adanya percakapan dalam bahasa Perancis. Hmmm… romantis... tanpa memandang maknanya…( kekeke…dasar… )
- Hadji Murad -
Novel ini menceritakan kisah heroik seorang pejuang Chechnya bernama Haji Murat melawan tentara Rusia. Haji Murat adalah sosok ulama, nasionalis dan pejuang Chechnya yang rela berkorban demi perdamaian negerinya. Sebelum terjadi pertikaian intern di tubuh para pejuang Chechnya, Haji Murat adalah orang kepercayaan Shamil dan mempunyai pengaruh yang sangat luas dan kuat baik terhadap kawan maupun musuh-musuhnya. Tetapi karena ada pertikaian yang dipicu oleh dendam lama yang sudah mengakar dan tidak bisa ditolelir lagi maka Haji Murat dan Shamil mendaulatkan diri untuk beroposisi antara satu dengan lainnya.
Akibat perpecahan ini membuat Haji Murat membelot dan menyerahkan diri kepada Tsar Agung Rusia. Haji Murat berjanji akan membantu tentara Rusia memadamkan pemberontakan di Chechnya asalkan pihak Rusia bisa menyelamatkan keluarga dari cengkraman Shamil. Awalnya kesepakatan dan komunikasi yang dibuat antara Haji Murat dan pihak Rusia berjalan sangat baik dan positif, tetapi lambat laun Haji Murat menjadi pesimis karena pihak Rusia ( sepertinya ) sengaja mengulur-ulur waktu. Haji Murat menilai bahwa pihak Rusia bersikap setengah hati terhadap keselamatan dan nasib keluarganya. Karena memikirkan nasib keluarganya yang semakin tidak jelas membuat Haji Murat beralih pikiran lagi. Ia dan keempat anak buah setianya kemudian bergerak sendiri tanpa izin pihak Rusia. Sedangkan pihak Rusia yang melihat aktifitas Haji Murat yang sudah di luar komandonya menganggap hal itu sebuah pembelotan. Akibatnya terjadi pertikaian tidak seimbang yang menewaskan Haji Murat beserta keempat abdi setianya. Mungkin hal ini lah yang diinginkan pihak Rusia, mereka tidak ingin sejarah menilai mereka sebgai pihak yang tak punya hati. Pihak Rusia ingin dianggap pahlawan bagi rakyatnya sedangkan kaum pembelot sebagai penjahatnya yang harus dihentikan dibasmi keberadaannya.
- Pejuang Chechnya yang sedang beristirahat -
Novel ini mengadaptasi konflik berkepanjangan yang tengah terjadi di negara-negara pecahan Uni Soviet di kawasan Kaukasus dengan kelompok pejuang muslimnya. Dan tokoh-tokoh seperti Haji Murat, Shamil dan Tsar Nikolai bukanlah tokoh imajiner. Mereka benar-benar ada dan menjadi ikon perjuangan disana. Bahkan kejadian yang melatarbelakangi cerita itu adalah nyata dan itu adalah sejarah. Tolstoy meramu fakta-fakta sejarah dan imajinasinya ke dalam bahasa sastra yang gamblang tanpa merusak atau merubah essensinya. Ia mampu mengeksplor sisi humanisme dan sosialime seorang pahlawan besar ketika dihadapkan pada pilihan apakah keluarganya ataukah negaranya yang lebih penting. Dan Tolstoy dengan jujur mengungkapkan bahwa keadilan dan kemanusiaan lebih penting dari pada cinta tanah air.
~* Rienz *~
Diposting oleh
atik
di
1:43:00 PM
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Cerita Buku,
Leo Tolstoy
Langganan:
Posting Komentar (Atom)




0 komentar:
Posting Komentar