Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman,
Kamis, 16 Agustus 2012
Do'a Warisan Nabi
Doa Warisan Nabi
Allah
SWT berfirman,
سُوۡرَةُ المؤمن /
غَافر
وَقَالَ رَبُّڪُمُ
ٱدۡعُونِىٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِى
سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ (٦٠)
Surah ORANG YANG BERIMAN
Dan
Tuhanmu berfirman: "Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku [*]
akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
(QS
Al-Ghafir [40] : 60)
[*]. Yang dimaksud dengan
menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.
Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman,
سُوۡرَةُ الاٴعرَاف
وَٱذۡكُر رَّبَّكَ فِى
نَفۡسِكَ تَضَرُّعً۬ا وَخِيفَةً۬ وَدُونَ ٱلۡجَهۡرِ مِنَ ٱلۡقَوۡلِ بِٱلۡغُدُوِّ
وَٱلۡأَصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلۡغَـٰفِلِينَ (٢٠٥)
Surah TEMPAT TERTINGGI
Dan
sebutlah [nama] Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut,
dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah
kamu termasuk orang-orang yang lalai.
(QS
A-A’raf [7] : 205)
Kita sebagai hamba
yang lemah juga serba terbatas dan tidak ada yang dapat diandalkan dari diri
kita sendiri melainkan hanya pertolongan Allah SWT semata. Maka dari itu kita
diperintahkan untuk berdo’a, memohon hanya kepada Allah SWT semata. Hanya
kepada-Nya lah kita bergantung. Hidup dan mati, susah dan senang, suka dan
duka, semua berjalan atas kehendaknya. Kita hanya berkewajiban untuk berusaha
dan berdoa sebagai bentuk kepasrahan kita atas kehendak-Nya. Apapun
kehendak-Nya, baik atau buruk, kita harus terima dengan sikap lapang dan
berusaha memperbaikinya serta senantiasa memohon pertolongan dan bimbingan-Nya
dalam menjalani kehendak-Nya atas diri kita. Demikianlah, karena do’a adalah
bagian dari usaha atau ikhtiar untuk menerima segala kehendak yang telah
ditetapkan-Nya.
Do’a yang paling baik
adalah do’a yang diajarkan langsung oleh Allah SWT melalui Al-Qur’an dan lisan
Rasulullah-Nya. Dan di dalam Al-Qur,an banyak sekali do’a-do’a yang bermanfaat
untuk kita. Al-Asma’ Al-Husna adalah salah sutu senjata seorang mukmin yang
hendaknya selalu dibawa dalam medan do’a. Rasulullah SAW juga telah banyak
sekali mewariskan do’a-do’a untuk kita untuk berbagai kondisi. Berdo’a tidak
hanya dilakukan saat kita mengalami kesusahan, duka dan kesempitan saja,
melainkan dalam kondisi gembira, suka, dan lapangpun kita tetap berkewajiban
untuk berdo’a. Hanya orang-orang sombonglah yang enggan berdo’a kepada-Nya.
Demikianlah yang Rasulullah SAW contohkan kepada ummatnya. Apapun kondisinya,
kuncinya adalah berdo’a.
Berikut adalah
beberapa contoh do’a-do’a warisan Rasulullah SAW yang sangat bermanfaat bagi
kita semua.
1. Do’a Sayyidul Istighfar, Siang dan Petang
Dari Syaddad bin Aus ra. dari Nabi SAW
bahwasannya beliau bersabda, “Sayyidul Istighfar adalah berdo’a
بسْمِ اللهِ الرّحْمَنِ
الرّحيْم
اللّهُمَّ أنْتَ رَبّى
لاَ الَهَ الاّ أنت خَلَـقْـتَنىِ وَ أناَ عَبْدُكَ وَأناَ عَلَى عَـهْدِكَ
ووَعْدِكَ مَا اسْتـَطَـعْتُ أعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرّ مَا صَنَعْتُ أبُوْءُ لَكَ
بنِعْمَتِكَ عَلَىّ وَأبُوْءُ بِذَنْبىِ
فاَغْفِرْلىِ فَانّهُ لاَيغفِرُ الذّنوْبَ اِلاّ أنْتَ .
Allahumma
Anta robbi, laa ilaaha illaa Anta, khalaqtanii, wa ana ‘abduka,
wa
ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu, a’uudzu bika min syarri maa shona’tu,
abuu’u
laka bini’matika ‘alayya, wa abuu’u bidzanbii, faghfirlii,
fa
innahuu la yaghfirudz-dzunuuba illaa Anta.
(Ya Allah, Engkaulah
Tuhanku. Tidak ada Tuhan
selain Engkau. Telah Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku tunduk
pada ketetapan dan janji-Mu dengan segenap kemampuanku.
Aku mohon perlindungan
kepadamu agar terjaga dari kejahatan yang kulakukan. Aku datang kepada-Mu untuk
mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau berikan
kepadaku dan mengakui dosa-dosaku. Maka ampunilah aku, karena
sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.)
Siapa yang mengucapkannya di sebagian siangnya
dengan penuh keyakinan kemudian meninggal di hari itu sebelum masuk sore, maka
dia termasuk ahli surga. Dan barang siapa yang mengucapkannya di sebagian malam
hari seraya meyakininya, lalu meninggal sebelum masuk pagi, maka dia termasuk
penghuni surga”.
[Hadits shahih Imam al-Bukhari]
2.
Doa di
Pagi Hari
Dari Ummu Salamah ra., isteri Nabi Muhammad SAW bahwasannya
Rasulullah SAW selalu berdo’a setelah salam shalat subuh,
“Allaahumma innii as’aluka ‘ilman nafi’an, wa rizqan thoyyiban,
wa ‘amalan mutaqabbalan”.
(Ya Allah, sungguh aku minta kepada-Mu ilmu
yang bermanfaat,
rizki yang baik dan amalan yang diterima)
[Hadits shahih riwayat Imam Ahmad dan Ibnu
Majah]
3.
Do’a
Lailatul Qodar
Sayyidah ‘Aisyah ra.,isteri Rasulullah minta diajarkan oleh
Beliau do’a yang harus dbaca dimalam-malam menanti Lailatul Qodar. Rasulullah
SAW pun menyarankan agar berdo’a,
“Allaahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni”.
(Ya Allah, sungguh Engkaulah Pemaaf, Engkau
suka memaafkan, maka maafkanlah aku)
[HR.
Al-Tirmidzi dan Ibnu Majah]
Demikianlah, ketika para sahabat Beliau yang lain menanyakan hal
yang sama. Beliau selalu menyarankan agar minta ampunan dan pertolongan
(taufiq) Allah SWT. Hanya dengan do’a tersebutlah manusia bisa selamat dan
bahagia di dunia dan akhirat. Maka adakah hal lain yang lebi berharga daripada
ampunan dan pertolongan Allah SWT itu?
4.
Doa
Ketika Bermasalah, Sedih atau Galau
Ketika kita dirundung masalah, musibah, kesedihan, kegalauan
atau apapun yang tidak mengenakkan hati, Rasulullah SAW menghibur diri dengan
cara selalu memasrahkannya kepada Allah Ta’ala dengan berdoa,
Dari Ibn Abbas ra., bahwa Rasulullah SAW saat
dirundung kesedihan, senantiasa berdo’a,
“Laa ilaaha illallaahul ‘azhimul haliim,
Laa ilaaha illallaahu robbul
‘arsyil ‘azhim,
Laa ilaaha illallaahu robbussamaawaati wa robbul ardli
wa robbul ‘arsyil kariim”.
(Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung Lagi
bijaksana.
Tiada Tuhan selain Allah Penguasa ‘Arasy yang
Agung.
Tiada Tuhan selain Allah, Penguasa langit,
Penguasa Bumi dan Penguasa Arasy Yang Mulia)
[HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Kata per kata dalam do’a tersebut merupakan kalimat iman, tauhid
dan ikhlas kepada Allah Azza Wajalla, jauh dari segala bentuk kemusyrikan. Dengan
do’a tersebut, jelas bagi kita bahwa obat kesedihan hati adalah pembaharuan
iman. Iman perlu di-refresh setiap
saat, disegarkan lagi agar tidak pernah luntur dan lemah. Hati yang sedang
gundah mudah tercemari oleh kemusyrikan, ketidak ikhlasan dan kekufuran.
Seringkali orang mencela atau menyalahkan diri sendiri, orang lain, keadaan,
hari nasib, bahkan mencela dan menyalahkan Allah SWT karena sebuah masalah.
Maka dengan kalimat-kalimat tauhid yang diajarkan Nabi SAW tersebut, segala
kesedihan, kegundahan dan kesusahan dapat dengan mudah teratasi karena selalu
diingatkan kepada Allah SWT. Dengan demikian, muncullah sikap tawakkal, rasa
syukur dan ikhlas terhadap apapun yang menimpa kita. Selain itu juga insya
allah dapat meningkatkan keimanan kita seiring dengan berbagai ujian yang telah
berhasil kita lalui.
Sumber :
Biksah – Jurnal Dakwah Papua, No.10/ Th III/ Ramadhan-Syawal 1433 H/ Juli-Agustus
2012 M, Hal. 33-38
Catatan :
Biksah merupakan bulletin yang terbit setiap tiga bulan sekali,
sebagai sarana laporan kepada khalayak terhadap kegiatan para da’i dari
Darus-Sunnah yang dikirim ke Papua untuk mendakwahkan ajaran islam. Selain itu pada
beberapa bagian akhir halaman bulletin “Biksah”
ini juga berisi laporan keuangan dari kegiatan dakwah di Papua dan daftar para donatur yang telah
meng-infaq-kan sebagian hartanya di jalan Allah SWT ini.
Aku mengetahui adanya kegiatan dakwah di Papua
ini dari Pengajian Malam di Masjid Agung Sunda Kelapa dimana Prof. Dr. KH. Ali
Mustafa Yaqub merupakan salah seorang guru yang mengajarkan ilmu Hadits di sana.
Di waktu-waktu tertentu Prof. Dr. KH.
Ali Mustafa Yaqub yang juga Pengasuh Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus-Sunnah,
sering membagi-bagikan bulletin “Biksah” untuk mensyiarkan kegiatan
dakwah di Papua sekaligus mengajak kita untuk mencintai infaq dan shodaqoh.
Bagi Teman-Teman yang ingin mensukseskan
kegiatan dakwah ini dan mendonasikan rezekinya untuk membiayai Dakwah Para
Mubaligh dari Darus-Sunnah dapat mentransfer ke:
Dana dakwah &
Beasiswa Papua
Bank Muamalat
CaPem
Cireunde, Ciputat, Jakarta Selatan
No.
Rek. 010.66911.91
a/n
Ali Mustafa Yaqub
Telp
: 021-74701828
Bank Mandiri
Cabang
Jakarta, KP. Pertamina
No.
Rek. 119-00-0587892-9
a/n
Ali Mustafa Yaqub
Telp
: 021-3815277
HP
: 08129614038
Diposting oleh
atik
di
11:00:00 AM
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Cerita Taklim
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



0 komentar:
Posting Komentar