Bharati Mukherjee
Penerjemah : Anton Kurnia
Penyunting : Rahmat Widada
Penerbit : Bentang
Cetakan : Cetakan Pertama, Agustus 2008
Halaman : 442 halaman
Cerita dalam novel ini diawali dengan kisah (legenda) tentang Pengantin Pohon, bernama Tara Lata Gongooly. Dan (sepertinya) oleh orang tuanya Sang Narrator dinamakan sesuai dengan nama nenek moyangnya itu, Tara Chatterjee. Tara adalah bungsu dari tiga bersaudara; Padma, Parvati dan Tara yang terkenal di Calcutta karena selain rupa mereka yang elok, mereka juga berasal dari keluarga Brahmin terpandang dan sangat berkecukupan. Sampai penghujung cerita aku agak bingung korelasi antara kisah legenda Pengantin Pohon dengan Tara
Setelah bercerai dengan Bishwapriya Chatterjee, milyarder dari Silicon Valley, Tara tinggal di Colle Valley, San Fransisco bersama Rabin anak tunggalnya. Sedang kan kedua kakak Tara yang juga telah menikah tinggal di tempat yang berbeda. Padma tinggal di New York sedangkan Parvati tetap di Calcutta. Di San Franssco Tara tidak hanya tinggal berdua dengan Rabin tetapi juga dengan Andy kekasih Tara, seorang Hungaria penganut Budha aliran Zen.
Cerita ini mulai menuai konflik ketika Tara kedatangan seorang pemuda bernama Christoper Dey yang mengaku sebagai keponaknnya. Tara sangat terganggu dan ketakutan dengan kemunculan pemuda misterius itu apalagi Rabin ternyata menjalin hubungan baik dengannya. Untuk memecahkan misteri itu, mau tidak mau akhirnya Tara menghubungi kedua kakaknya. Hal terbaik dalam proses pemecahan misteri ini adalah Tara kemudian menjadi lebih mengenal kedua kakakny. Mungkin perbedaan usia membuat hubungan persaudaraan mereka bersifat formil saja.
Belum lagi masalah dengan Crish Day selesai, Tara mendapatkan pengakuan yang mengejutkan. Selama ini hubungan Tara dan Rabin baik-baik saja meski dia merasa anaknya itu kadang bersikap aneh, seperti menyembunyikan sesuatu. Dan melaui perantara salah seorang guru Rabin di sekolah akhirnya ia mengetahui jawabannya atas diri anaknya. Aku agak bingung dengan sikap Tara ketika mengetahui bahwa anaknya yang sangat berbakat itu ternyata seorang gay. Padahal buat orang-orang timur menjadi gay adalah hal yang sangat memalukan dan mencoreng nama keluarga. Tetapi Tara menanggapinya dengan santai seakan apa yang terjadi atas diri anaknya itu tidak seberapa besar bila dibandingkan dengan kemunculan Chris Dey.
Ditengah kekacauan itu Andy kemudian meninggalkan Tara dan kemudian hadirlah Bish Chatterjee. Hubungan mereka membaik kembali untuk beberapa saat hingga akhirnya terjadi kebakaran yang hampir menewaska Bish. Hingga akhir cerita hubungan antara Tara dan Bish juga masih belum jelas. Tara dan Bish berusaha menutupi perceraian mereka karena tindakan itu sangat tidak lazim dan tercela di masyarat India.
Bharati juga bercerita tentang kehidupan orang-orang India di Amerika. Benturan budaya itu membuat orang-orang India kebingungan dan seperti kehilangan jati dirinya. Terlebih lagi bagi generasi kedua dan seterusnya dari para perantau tersebut karena disatu sisi mereka harus mempertahankan jati diri dan tradisi sebagai orang India dan disisi lain mereka harus beradaptasi dengan lingkungan non-India agar bisa diterima dalam komunitas yang baru.
Membaca Desirable Daughter hampir mirip rasanya dengan menonton film India. Bedanya hanya pada lagu dan tarian saja. Mungkin jika novel ini di filmkan akan ada nyanyian dan tariannya. Cerita drama keluarga ini bagus karena banyak informasi menarik tentang budaya dan tradisi masyarakat India terutama Bengali dan Calcutta. Ada istilah yang mengingatkan aku pada istilah di negeri sendiri yaitu istilah “ Bhadra Lok “ (masyarakat menengah dan kaya) dan “ Chhoto Lok “,. Dan di Indonesia adalah golongan priyayi dan non-priyayi. Aku merasa di akhir kisah Bharati (seperti) kehilangan energi untuk menyelesaikannya karena Chrish Day serta kisah Tara-Bish tetap jadi tokoh misteri.
~*Rienz*~
0 komentar:
Posting Komentar