Jumat, 17 Juni 2011
Hadits Ke-28 : Ittiba' Sunnah & Hindari Bid'ah
الحــديث الثامن والعشرون
HADITS KE-28 : ITTIBA’ SUNNAH & HINDARI BID’AH
عَنْ أَبِي نَجِيْحٍ الْعِرْبَاضِ بْنِ سَاريةَ رَضي الله عنه قَالَ : وَعَظَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ الله عليه وسلم مَوْعِظَةً وَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوْبُ، وَذَرِفَتْ مِنْهَا الْعُيُوْنُ، فَقُلْنَا : يَا رَسُوْلَ اللهِ، كَأَنَّهَا مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ، فَأَوْصِنَا، قَالَ : أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفاً كًثِيْراً. فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
[رَوَاه داود والترمذي وقال : حديث حسن صحيح]
: Terjemah hadits / ترجمة الحديث
Dari Abu Najih Al-‘Irbadh bin Sariyah radhiallahuanhu dia berkata : “Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wassallam memberikan kami nasehat yang membuat hati kami bergetar dan air mata kami bercucuran”. Maka kami berkata : “Ya Rasulullah, nasihat ini seakan-akan merupakan nasehat perpisahan, maka berilah kami wasiat”. Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wassallam bersabda : “ Saya wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah SWT, tunduk dan patuh kepada pemimpin kalian meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Karena di antara kalian yang hidup (setelah ini) akan menyaksikan banyak perselisihan. Hendaklah kalian berpegang teguh terhadap ajaranku dan ajaran Khulafaurrasyidin yang mendapatkan petunjuk, gigitlah ia dengan gerahammu (genggamlah dengan kuat). Hendaklah kalian menghindari perkara yang diada-adakan (bid’ah), karena semua perkara bid’ah adalah sesat”.
(Riwayat Abu Daud dan Turmuzi, dia berkata : hadits hasan shahih)
Pelajaran:
1. Bekas yang dalam dari nasehat Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wassallam dalam jiwa para shahabat. Hal tersebut merupakan tauladan bagi para da’i di jalan Allah Ta’ala.
2. Taqwa merupakan hal yang paling penting untuk disampaikan seorang muslim kepada muslim lainnya, kemudian mendengar dan ta’at kepada pemerintah selama tidak terdapat didalamnya maksiat.
3. Keharusan untuk berpegang teguh terhadap sunnah Nabi dan sunnah Khulafaurrasyidin, karena didalamnya terdapat kemenangan dan kesuksesan, khususnya tatkala banyak terjadi perbedaan dan perpecahan.
4. Hadits ini menunjukkan tentang sunnahnya memberikan wasiat saat berpisah karena di dalamnya terdapat kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
5. Larangan untuk melakukan hal yang baru dalam agama (bid’ah) yang tidak memiliki landasan dalam agama.
Dikutip dari :
· Buku saku “Hadits Arba’in Nawawiyah dari Syaikh Imam An- Nawawi” terbitan Bina Insani Solo
· Compiled ebook by Akhukum Fillah
~* Rienz *~
Diposting oleh
atik
di
12:51:00 PM
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Hadits Arba'in Nawawiyah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



0 komentar:
Posting Komentar