Jumat, 10 Juni 2011

Perisai Mukmin Ke-4 : Taubat




Perisai Mukmin Ke-4 : Taubat


Membenamkan diri dalam Lumpur dosa merupakan perbuatan yang menutup semua jalan kebaikan dan akan mendorong seseorang ke dalam jurang neraka. Umumnya orang yang seperti ini telah menganggap dirinya sangat kotor hingga sulit untuk dibersihkan dan menganggap sudah kepalang tanggung. Dan ini merupakan kekeliruan yang besar. Padahal Allah SWT telah memberikan perisai taubat untuk menghapus dosa-dosa dan memudahkan langkah untuk mengadakan berbagai macam perbaikan dan amal shaleh. Karena itu “Segeralah bertaubat !,  karena taubat memiliki kadaluarsa ketika ajal datang menjemput dan kiamat tiba”.

Syarat-syarat yang menunjang keabsahan taubat, adalah:
  1. Menghentikan maksiat
  2. Menyesali atas perbuatan maksiat yang telah dilakukannya.
  3. Berniat dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat itu.
  4. Bila terkait dengan hak manusia, wajib atasnya meminta ma’af dan mengembalikan hak orang yang dizolimi.


Perisai taubat tertuang dalam firman Allah SWT yang berbunyi :

سُوۡرَةُ النِّسَاء

إِنَّمَا ٱلتَّوۡبَةُ عَلَى ٱللَّهِ لِلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلسُّوٓءَ بِجَهَـٰلَةٍ۬ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِن قَرِيبٍ۬ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ يَتُوبُ ٱللَّهُ عَلَيۡہِمۡ‌ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَڪِيمً۬ا (١٧)

WANITA
Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan [*], yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
(QS An-Nisa: 17)

[*]. Maksudnya ialah:
1.  Orang yang berbuat maksiat dengan tidak mengetahui bahwa perbuatan itu adalah maksiat kecuali jika dipikirkan lebih dahulu.
2. Orang yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak.
3. Orang yang melakukan kejahatan karena kurang kesadaran lantaran sangat marah atau karena dorongan hawa nafsu.




Dari: 50 PERISAI MUKMIN by Abdurrahman Al-Mukaffi


0 komentar: