Salah satu rukun islam ini adalah pendobrak dari kesenjangan sosial diantara mukmim yang berdiri dalam satu aqidah. Karena ibadah haji merupakan perisai yang dapat menstabilkan perekonomian umat islam dalam skala dunia jika terikat dalam aqidah islamiyah yang tsabit. Selain mengunjungi Baitullah, Allah SWT memerintahkan pula untuk memakmurkannya.
Ayat-ayat Al-Quran yang berhubungan dengan ibadah diantaranya adalah :
·Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia [rezki hasil perniagaan] dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy`arilharam [i] Dan berzikirlah [dengan menyebut] Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat. (198)
·Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak [Arafah] dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (199)
·Apabila kamu telah menyelesaikan ibadat hajimu, maka berzikirlah [dengan menyebut] Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut [membangga-banggakan] nenek moyangmu [ii]atau [bahkan] berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdo’a: "Ya Tuhan kami, berilah kami [kebaikan] di dunia", dan tiadalah baginya bahagian [yang menyenangkan] di akhirat. (200)
·Dan di antara mereka ada orang yang berdo’a: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" [iii]. (201)
·Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (202)
·Dan berzikirlah [dengan menyebut] Allah dalam beberapa hari yang berbilang.[iv] Barangsiapa yang ingin cepat berangkat [dari Mina] sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan [keberangkatannya dari dua hari itu], maka tidak ada dosa pula baginya [v] bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya. (203)
Keterangan:
[i]Ialah bukit Quzah di Muzdalifah.
[ii] Adalah menjadi kebiasaan orang-orang Arab Jahiliyah setelah menunaikan haji lalu bermegah-megahan tentang kebesaran nenek moyangnya. Setelah ayat ini diturunkan maka memegah-megahkan nenek moyangnya itu diganti dengan dzikir kepada Allah.
[iii] Inilah doa yang sebaik-baiknya bagi seorang muslim.
[iv] Maksud dzikir di sini ialah membaca takbir, tasbih, tahmid, talbiah dan sebagainya. Beberapa hari yang berbilang ialah tiga hari sesudah hari raya haji yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijjah. Hari-hari itu dinamakan hari-hari tasy'riq. [v]. Sebaiknya orang haji meninggalkan Mina pada sore hari terakhir dari hari tasy'riq, mereka boleh juga meninggalkan Mina pada sore hari kedua.
·Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sesuatu dari binatang buruan yang mudah didapat oleh tangan dan tombakmu [i] supaya Allah mengetahui orang yang takut kepada-Nya, biarpun ia tidak dapat melihat-Nya. Barangsiapa yang melanggar batas sesudah itu, maka baginya azab yang pedih. (94)
·Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan [ii], ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu, sebagai had-ya [iii] yang dibawa sampai ke Ka’bah [iv], atau [dendanya] membayar kaffarat dengan memberi makan orang-orang miskin [v], atau berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu [vi], supaya dia merasakan akibat yang buruk dari perbuatannya. Allah telah mema’afkan apa yang telah lalu [vii]. Dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya. Allah Maha Kuasa lagi mempunyai [kekuasaan untuk] menyiksa. (95)
·Dihalalkan bagimu binatang buruan laut [viii] dan makanan [yang berasal] dari laut [ix] sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu [menangkap] binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. (96)
·Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat [peribadatan dan urusan dunia] bagi manusia [x], dan [demikian pula] bulan Haram [xi], had-ya [xii], qalaid [xiii]. [Allah menjadikan yang] demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (97)
Keterangan:
[i]Allah menguji kaum muslimin yang sedang mengerjakan ihram dengan melepaskan binatang-binatang buruan, hingga mudah ditangkap.
[ii] Ialah: binatang buruan baik yang boleh dimakan atau tidak, kecuali burung gagak, burung elang, kalajengking, tikus dan anjing buas. Dalam suatu riwayat termasuk juga ular.
[iii] Ialah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke Ka'bah untuk mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji.
[iv] Yang dibawa sampai ke daerah haram untuk disembelih di sana dan dagingnya dibagikan kepada fakir miskin.
[v]Seimbang dengan harga binatang ternak yang akan penggganti binatang yang dibunuhnya itu.
[vi] Yaitu puasa yang jumlah harinya sebanyak mud yang diberikan kepada fakir miskin, dengan catatan: seorang fakir miskin mendapat satu mud (lebih kurang 6,5 ons).
[vii] Maksudnya: membunuh binatang sebelum turun ayat yang mengharamkan ini.
[viii] Maksudnya: binatang buruan laut yang diperoleh dengan jalan usaha seperti mengail, memukat dan sebagainya. Termasuk juga dalam pengertian laut disini ialah: sungai, danau, kolam dan sebagainya.
[ix] Maksudnya: ikan atau binatang laut yang diperoleh dengan mudah, karena telah mati terapung atau terdampar dipantai dan sebagainya.
[x] Ka'bah dan sekitarnya menjadi tempat yang aman bagi manusia untuk mengerjakan urusan-urusannya yang berhubungan dengan duniawi dan ukhrawi, dan pusat bagi amaln haji. Dengan adanya Ka'bah itu, kehidupan manusia menjadi kokoh..
[xi] bulan haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab), tanah haram (Mekah) dan Ihram. maksudnya ialah: dilarang melakukan peperangan di bulan-bulan itu.
[xii] –idem no [ii]
[xiii] Dengan penyembelihan had-ya dan qalaid, orang yang berkorban mendapat pahala yang besar dan fakir miskin mendapat bagian dari daging binatang-binatang sembelihan itu.
·Dan [ingatlah], ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah [dengan mengatakan]: "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku’ dan sujud. (26)
·Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus [i] yang datang dari segenap penjuru yang jauh, (27)
·Supaya mereka menyaksikan berbagai manfa’at bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan [ii] atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak [iii] Maka makanlah sebahagian daripadanya dan [sebahagian lagi] berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir. (28)
·Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran [iv] yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka [v] dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu [Baitullah]. (29)
Keterangan :
[i]Unta yang kurus menggambarkan jauh dan sukarnya yang ditempuh oleh jemaah haji. [ii]Hari yang ditentukan ialah hari raya haji dan hari tasyriq, yaitu tanggal 10, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
[iii] Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.
[iv] Yang dimaksud dengan menghilangkan kotoran di sini ialah memotong rambut, mengerat kuku, dan sebagainya.
[v] Yang dimaksud dengan nazar di sini ialah nazar-nazar yang baik yang akan dilakukan selama ibadah haji.
* "Nulla Dies Sine Linea, Tiada Hari Tanpa Baris-baris Tulisan" (Jean-Paul Sartre)
Beautiful Expression
"Hisablah diri kalian sendiri sebelum kalian dihisab, dan timbanglah diri amal kalian sebelum diri (amal) kalian ditimbang. Dan bersiaplah menghadapi hari yang besar, yakni hari diperlihatkannya amal seseorang, sementara semua amal kalian tidak tersembunya dari-Nya" (Umar bin Khattab)
"Hasbunallah wa ni’mal wakil...Ni’mal maula wa ni’man nashir,"Cukuplah Allah tempat berserah diri bagi kami, sebaik-baik pelindung kami, dan sebaik-baik penolong kami" "
0 komentar:
Posting Komentar